15/09/2011
Sering kita mendengar sesorang
mengeluh mengenai tidur. Saya pernah mendegar keluhan seorang Bapak bahwa
selama sebulan belakangan saat bertemu dengan bapak itu, beliau mengatakan
bahwa dia sangat sulit untuk bisa tidur. Dia mengatakan dia baru bisa tidur
kadang setelah jam lima subuh, kemudian setelah jam enam dia sudah terjaga
lagi. Ada juga keluhan yang berupa sangat sulit untuk mempertahankan tidur.
Baru beberapa waktu tertidur tiba-tiba orang tersebut terbangun, dan sulit
untuk dapat tidur kembali.
Banyak faktor yang menyebabkan
kualitas tidur seseorang itu terganggu. Faktor tersebut bisa berasal dari
eksternal maupun dari internal. Selain itu faktor usia juga sangat berpengaruh
terhadap siklus tidur seseorang. Semakin tua usia biasanya semakin tinggi
prevalensi untuk terjadinya gangguan tidur.
Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com
Faktor internal yang dapat
mempengaruhi siklus tidur seseorang misalnya adalah hormon yang mengatur
siklus tidur, penyakit yang diderita misalnya asma yang dapat mengganggu jika
kambuh saat sedang tertidur.
Disini penulis akan meninjau
penyebab terjadinya gangguan tidur akibat terjadinya gangguan internal
(hormon), dan bagaimana hubungannya dengan Vitamin B6.
Hormon yang dibahas di sini adalah
hormon melatonin. Nama kimia dari hormon ini adalah
N-5-Metoksil-N-Asetil-Triptamin. Hormon ini dilepaskan oleh kelenjar pineal.
Selain itu hormon ini juga dilepaskan pada retina dan gastrointestinal
(saluran cerna). Hormon ini berperan dalam pengaturan irama sirkadian, yang
akan mengatur siklus tidur.
Hormon melatonin disintesis
(dibentuk) dari triptopan. Triptopan adalah salah satu asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh. Triptopan akan megalami proses metabolisme sebelum
menjadi melatonin. Dalam tahapan metabolisme inilah nantinya dibutuhkan vitamin
B6 sebagai koenzim.
Dalam proses pembentukannya
L-Triptopan akan diubah menjadi L-5-hidroksitriptopan menggunakan enzim
triptopan hidroksilase. Kemudian L-5-hidroksitriptopan akan diubah menjadi
5-hidroksi triptamin (serotonin) menggunakan enzim yang berfungsi sabagai
dekarboksilase. Pada proses inilah dibutuhkan vitamin B6 yang akan
menghilangkan gugus karboksilat pada senyawa L-hidroksi triptopan, sehingga
terbentuk serotonin. Tahap selanjutnya serotonin akan mengalami asetilasi
menggunakan enzim 5-HT N-asetilase, sehingga terbentuk senyawa N-asetil
serotonin. Kemudian selanjutnya lagi senyawa N-asetil serotonin akan diubah
menjadi melatonin oleh enzim hidroksi indol O-metiltransferase, maka dengan
demikian selesailah tahapan pembentukan melatonin.
Tahapan Reaksi Pembentukan
Melatonin
Kita lihat pada proses tersebut
vitamin B6 berperan dalam tahap saat akan pembentukan serotonin yaitu pada
proses dekarboksilase L-5-hidroksitriptopan. Maka apa yang akan terjadi jika
mengalami defisiensi (kekurangan) vitamin B6?
Pembentukan serotonin dan melatonin tentunya
akan terganggu jika terjadi defisiensi vitamin B6. Dan apa pula yang akan
terjadi jika terjadi gangguan pembentukan melatonin? Jika ada gangguan pada
produksi melatonin maka yang terjadi adalah terganggunya irama sirkadian yang
berfungsi sebagai jam biologis yang mengatur siklus tidur kita.
Referensi
- Goodman & Gilman’s The
Pharmacologic Basis of Therapeutics – 11th Ed. (2006)
- Harper’s Illustrated
Biochemistry a LANGE medical book twenty-sixth edition.(2003)
Modified: Bandar Lampung, 28 Desember 2014
0 komentar:
Post a Comment