Hmmmm....!!
Lama sudah lagi blog ini
terlantar. Knpa, ntah yang punya sedang sibuk belajar? Nggak juga. Gak ada ide,
gak juga. Ya, karena memang terlantar ajalah kali.. hahha...
Ntah kenapa? Ide sesuatu apa lah
itu, seringnya terlintas dalam fikiran saat misal sedang di angkot, sedang
mandi, atau saat sedang berjalan kaki saat mau ke kampus. Namun, saat memang
direncanakan atau disengajakan waktu khusus untuk memikirkan sesuatu justru
malah ide tu gak melintas. Dasar manusia aneh. Hahhaha....
Teringat ku teringat, pada
janjimu ku teringat. Salah oiii...!! hahhaha...
Iya, tadi pas di jalan mau ke
kampus untuk pengarahan PKP persis setelah angkot melintasi persimpangan yang
ada swalayan dekat jalan Arif Rahman Hakim, tiba-tiba ada sesuatu terlintas
dalam fikiran ku.
Apakah itu???
Ntah kenapa, aku pun gak tau,
tiba-tiba saja teringat dengan pelajaran fisika SMA, kalau nggak salah ingat
aku, judul besar dari materi pelajaran ini yaitu mengenai Dinamika Gerak. Dan
ini juga yang membuat aku teringat akan sejarah perang dunia II, yaitu
dijatuhkannya bom atom yang ukurannya tak seberapa namun mampu menghancurkan
satu kota di Jepang.
Ni dia dua rumus yang menjadi
pelajaran yang terlintas dalam fikiran pas di angkot tadi:
p = m x v
dan
E = m x c2
Keterangan:
- P= Momentum
- M= Massa
- V= Kecepatan
- E= Energi
- C= Kecepatan cahaya
Berdasarkan rumusan di atas,
untuk menghasilkan energi atau momentum, maka dibutuhkan sesuatu yang memiliki
massa. Selain itu, harus ada gerakan atau kecepatan. Sangat sederhana
perumusannya.
Baiklah, kita akan terapkan
rumusan tersebut dalam kehidupan. Tuhan menciptakan manusia secara fisik tidak
terlalu jauh bedanya. Punya kaki, tangan, badan, dan kepala, serta perlengkapan
lainnya. Aku mengibaratkannya sebagai m dalam kehidupan seperti persamaan
fisika di atas.
Hmm.... sebelum membahas lebih
jauh persamaan di atas, sedikit diperjelas dulu mengenai momentum. Hehehe...
Hidup merupakan hal yang dinamis,
no statis. Ingat itu. Kecuali sudah mati. Itu pun, ada orang-orang yang sudah
mati masih memberikan momentum kehidupan pada manusia yang masih hidup.
Merekalah orang-orang yang mewariskan ilmu yang bermanfaat, serta harta yang
didermakan.
Kita merupakan fisik dan ruh yang
bergerak. Fisik yang bergerak akan memberikan momentum fisika dan energi
kinetika. Besarnya tergantung massa dan kecepatan kita bergerak. Jangankan
bergerak, saat diam juga kita memiliki potensi energi, bayangkan kekuatan kita.
Hahhahha.. Teringat energi kinetik dan energi potensial.
Simpangan, atau perbedaan manusia
secara fisik mungkin gak jauh-jauh amatlah secara statistik, baik itu massa
tubuh, mungkin orang-orang yang obes atau terlalu kuruslah yang ada beda nyata
secara statistik kalau dilakukan uji annova pada berat badan manusia, bisa kita
samakan sajalah ya. wkkwkwkwk...
Jadi, mengacu rumus di atas kita
asumsikan saja kekuatan seluruh manusia di bumi ini sama secara fisik, kita
anggap sebagai m. Namun, ada satu lagi variabel v yang bisa kita modifikasi
pada persamaan di atas untuk memberikan momentum yang sesuai dengan yang kita
inginkan. Ingin meimbulkan momentum yang besar atau kecil.
Nilai v ini merupakan variabel
kreatifitas dan kerja keras dalam belajar dan berusaha. Maka, yang lebih
menentukan besarnya momentum hidup yang kita timbulkan bukanlah semata-mata
karena nilai m. Nilai m ini terkait fisik, kecantikan atau kegantengan,
ketampanan, dlsb yang tampak secara fisik atau pun yang dapat ditakar dengan
neraca. Hahha...
Tetapi, lebih besar dari itu,
nilai v ini lah yang sangat menentukan. Semangat belajar dan bekerja keras,
cerdas, kreatif, inovatif.
Kalau kita meninjau persamaan
yang satu lagi, yaitu persamaan energi yang ditemukan oleh Mr Einstein, malah lebih
besar lagi pengaruh variabel v atau c nya. Beliau malah mengkuadratkan lagi
variabel c tersebut. Dan itu, sudah terbukti kekuatannya masa-masa akhir perang
dunia kedua, yaitu saat menghantam dua kota di Jepang, hanya hitungan massa
kilogram, menghasilkan energi mega ton. wewwww......
Hmmm....
Sebagai motivasi, buat
teman-teman yang merasa terbatas untuk bergerak memberikan momentum maupun
energi kehidupan bagi diri dan sekitar karena alasan fisik, itu, bukan meupakan
penghambat utama. Nilainya itu relatif sama dan kecil pada setiap manusia.
Kenali, gali, dan maksimalkan v
dan c nya.
Hehhehehe.....
Modified: Bandar Lampung, 25 Desember 2014
0 komentar:
Post a Comment