Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku (QS. Al-Baqarah: 152)

11:39
0
Suatu sore, saat menunggu mahasiswa apoteker selesai kuliah, di depan gedung RSG, fakultas farmasi usu. Bertemu dengan senior (kak tiwi) yang kebetulan juga sedang menunggu temannya mahasiswa apoteker yang sedang kuliah.

Mahasiswa apoteker selesai kuliah kira-kira setengah jam lagi, maka berbincang-bincanglah dengan kak tiwi mengenai farmasilah yang dibahas, beginilah kalau sudah bertemu dengan teman sejawat, hehhehe. Tak lama berbincang-bincang dengan kak tiwi, di depan datang lagi teman sejawat (Yuyun Sundari) mengarah ke tempat kami. Ehh,, ternyata tujuannya sama juga seperti kami, menunggu teman mahasiswa apoteker yang sedang kuliah.
Sumber: http://www.diwarta.com


Jadi nambah deh teman ngobrol, makin banyak hal yang diperbincangkan. Ku lupa, gimana awalnya kok bisa nyampai pembicaraan “Kopi + Tapai Ubi + Air Rebusan Kayu Manis” jadi obat diabetes.

Ini bukan kata-kata semata, tapi sudah nyata dan uaknya yuyun yang sudah membuktikan dan merasakan.

Awal cerita, katanya, uaknya gak percaya kalau dia sedang menderita diabetes. Mulai dicurigai waktu baru pulang dari tempat saudaranya di luar daerah. Sepulang dari situ, badan uaknya terasa gatal-gatal katanya. Terus kalau di garut lukanya membekas gak seperti biasa.
http://www.Faguskrisnoblog.files.wordpress.com

Walaupun demikian, uaknya belum juga percaya. Hingga, diceklah gula darahnya menggunakan strip yang hanya bisa melihat secara kualitatif. Memang benar, berdasarkan perubahan warna yang ada pada strip (kata yuyun coklat) itu sudah menunjukkan kadar gula darah yang cukup tinggi ( kalau nggak salah ingat gula darahnya sempat 600 mg/dl).

Setelah diketahui kadar gula darahnya sudah di atas normal, maka makanan uaknya yuyun pun dibatasi. Kata yuyun uaknya jadi anti nasi (takut gula darahnya naik). Sampai-sampai yuyun disuruh minjam buku yang membahas diet untuk penderita diabetes. hehhehe..

Kok bisa ya uaknya yuyun tau ramuan kopi+tapai ubi+air rebusan kulit kayu manis bisa mengobati diabetes?? Katanya dia tahunya dari teman waktu di pasar. Dia percaya saja dan langsung mencobanya. Mungkin karena sudah nggak tahan dengan kondisi diabetes yang banyak pantangannya.

Apa yang terjadi setelah mengkonsumsi ramuan itu?? Memang benar, beberapa hari setelah mengkonsumsi ramuan tersebut, warna stripnya sudah nggak warna coklat lagi (ada penurunan kadar gula darah yang signifikan).

Bagaimana dengan aturan makan uaknya yuyun saat ini. Katanya gak ada batasan lagi, harus makan ini itu. Makan nasi seperti biasa nggak menaikkan gula darah yang begitu tinggi (sudah normal).

Hmmm…!! Bagaimana ya, kok bisa ramuan tersebut bisa berkhasiat sebagai obat diabetes, bisa sembuh total lagi?!. :/

Inilah tugas kita mahasiswa farmasi. Namun, sayang, kabar ini didapat ketika aku sudah baru saja menyelesaikan penelitian untuk skripsi sarjana ku.

Perlu dikaji secara farmakologi bagaimana aksi dari campuran ramuan ini, sehingga bisa menurunkan kadar gula darah. Berdasarkan pencarian dari inter net yang ditulis oleh Ikrowani Tarigan dalam situs Media Indonesia dikatakan bahwa Ilmuwan dari Amerika mengklaim kalau satu sendok teh kayu manis sehari bisa membantu mencegah munculnya diabetes. Peneliti dari US Agricultural Research Services’ nutrition laboratories di Beltsville, Md., menemukan kalau ekstrak kayu manis bisa meremajakan kemampuan tubuh agar lebih responsif terhadap insulin. Faktanya, hasil percobaan di laboratorium menunjukkan kalau pengolahan glukosa meningkat hingga 20 kali lipat. Efek ini disebabkan oleh kandungan methylhydroxy chalcone polymer yang terdapat di dalam kayu manis. Hasil percobaan pada tikus menunjukkan kalau konsentrasi glukosa yang tinggi, turun dramatis setelah diberikan turunan kayu manis ini.

Tapi bagai mana dengan efek tapai ubi dan kopinya??

Bagi adik-Adik farmasi yang saat ini sedang akan penelitian, ini adalah hal yang sangat menarik untuk diteliti. Kita bisa meneliti variasi jumlah masing-masing bahan dan hubungannya dengan efek, dan pada akhirnya kita bisa cari dosis optimalnya dan bisa kita buat formulasinya.

Modified: Bandar Lampung, 25 Desember 2014

0 komentar:

Post a Comment

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku (QS. Al-Baqarah: 152)